Saturday 6 December 2014

Hak yang Wajib Dilaksnakan Ketika Orang Tua Masih Hidup Dan Setelah Matinya

A. Hak yang Wajib Dilaksnakan Ketika Orang Tua Masih Hidup

1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah
Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai keduanya. kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. 
وَإِن جَـٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ۖ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,... (Q.S. Lukman: 15)
Tidak boleh mentaati makhluk untuk mendurhakai Allah, penciptanya, sebagaimana sabda Rasulullah saw.
 لاَ طَاعَةَ ( لَبَشَرٍ ) فَيٍ مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ
“Tiada kewajiban untuk taat (kepada seseorang) yang memerintahkan untuk durhaka kepada Allah I. Kewajiban taat hanya pada hal yang ma’ruf.” 
2. Berbakti dan Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua
Allah berfirman:
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ إِحۡسَـٰنًا‌ۖ 
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, (Q.S. Al-Ahqaaf: 15), 
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا‌ۖ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا 
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, ... (Q.S. An-Nisa: 36)
Dan di dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda:"Sungguh merugi, sungguh merugi, dan sungguh merugi orang yang mendapatkan kedua orang tuanya yang sudah renta atau salah seorang dari mereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga."
Diantara bakti kepada kedua orang tua adalah:
- Menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua walaupun dengan isyarah atau ucapan "ah"
- Senantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka inginkan.
- Tidak mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua atau di hadapan mereka berdua.
- Tidak boleh berjalan di depan mereka, atau mendahului mereka, atau masuk dan keluar mendahului mereka, atau mendahului urusan mereka berdua.
3. Berbicara dengan Lembut di Hadapan Mereka
Firman Allah Ta'ala: 
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ۬ وَلَا تَنۡہَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلاً۬ ڪَرِيمً۬ا .....
"..... maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ". (Q.S. Al-Isra';23)
4. Menyediakan Makanan untuk Mereka
Sepantasnya disediakan untuk mereka makanan dan minuman yang terbaik dan lebih mendahulukan mereka berdua daripada dirinya, anaknya, dan isterinya.
5. Meminta Izin kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi untuk Urusan Lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: "Ya Rasulullah, apakah aku boleh ikut berjihad ?" Beliau balik bertanya:'Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?" Laki-Laki itu menjawab: "masih". Beliau bersabda: "Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya." 
Seorang Laki-laki berkata kepada beliau: "Aku membai'at Anda untuk berhijrah dan berjihad semata-mata hanya mengharapkan pahala dari Allah swt." Beliau bersabda kepada laki-laki tersebut: "Apakah salah satu kedua orang tuamu masih hidup?"  Laki-laki itu menjawab: "Masih, bahkan keduanya masih hidup." Beliau kembali bersabda: "Apakah kamu ingin mendapatkan pahala dari Allah Ta'ala? Lelaki itu menjawab: "Ya" Kemudian Nabi saw. bersabda: "Kembalilah kamu kepada kedua orang tuamu dan berbaktilah kepada keduanya." 
6. Memberikan Harta kepada Orang Tua Menurut Jumlah yang Mereka Inginkan
Rasulullah saw. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: "Ayahku ingin mengambil hartaku." Nabi saw. bersabda:  "Kamu dan hartamu milik ayahmu."
Oleh sebab itu hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya.
7. Membuat Keduanya Ridha dengan Berbuat Baik kepada Orang-Orang yang Dicintai Oleh Mereka
Yakni dengan cara berbuat baik kepada para saudara, karib kerabat, teman-teman dan selain mereka. Memuliakan mereka, menyambung tali silaturahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka.
8. Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua
Apabila kedua orang tua bersumpah kepada anaknya untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak memenuhi sumpah keduanya karena itu termasuk hak mereka.
9. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain.
Orang-orang sering bergurau dan bercanda dengan melakukan perbuatan yang tercela ini, sadar atau tidak mereka terjerumus kepada saling membangga-banggakan orang tuanya/keturunannya hingga akhirnya saling mencela orang tua mereka. Rasulullah saw. bersabda: "Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya. " Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang utanya?" Beliau menjawab: "Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya."
10. Mendahulukan Berbakti kepada Ibu daripada Ayah
Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw. :"Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?" Beliau menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kemudaian siapa lagi?" Beliau kembali menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu kembali bertanya: "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Ibumu." Lalu siapa lagi?" Tanyanya. "Ayahmu" Jawab beliau."
Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepda ibu, yaitu lebih bersikap lemah-lembut, lebih berperilaku baik, dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah. Hal ini apabila keduanya berada diatas kebenaran.
 

B. Hak Orang Tua Setelah Mereka Meninggal Dunia

1. Menshalati Keduanya
Maksud menshalati di sini adalah mendo'akan keduanya setelah meninggal duni, karena ini termasuk bakti kepada mereka. Berdasarkan sabda Rasulullah saw.:Apabila manusia sudah meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo'akan dirinya. [7].
2. Beristighfar untuk Mereka Berdua
Orang tua adalah orang yang paling utama bagi seorang Muslim untuk dido'akan agar  Allah mengampuni mereka karena kebaikan mereka yang besar. Allah Ta'ala menceritakan kisah Nabi Ibrahim a.s. dalam Al-Qur'an: 
..... رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku... " (Q.S. Ibrahim: 41)
3. Menunaikan Janji Kedua Orang Tua
Yakni menunaikan wasiat kedua orang tua dan melanjutkan secara berkesinambungan amalan-amalan kebaikan yang dahulu pernah dilakukan keduanya.
4. Memuliakan Teman Kedua Orang Tua
Disebutkan dalam sebuah hadits, Ibnu 'Umar r.a. pernah berpapasan dengan seorang Arab badui di jalan menuju Makkah. Kemudian Ibnu 'Umar mengucapkan salam kepdanya dan mempersilakannya naik ke atas keledai yang ia tunggangi. Selanjutnya ia juga memberikan sorbannya yang ia pakai. Ibnu Dinar berkatan: "Semoga Allah memuliakanmu, mereka itu orang Arab badui dan mereka sudah terbiasa berjalan." Ibnu 'Umar berkata: "Sunguh, dulu ayahnya teman 'Umar bin Khattab dan aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya bakti anak yang terbaik ialah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya tersebut meninggal."
5. Menyambung Tali Silaturahim dengan Kerabat Ibu dan Ayah
Yakni menyambung tali silaturahim dengan semua kerabat yang silsilah keturunannya bersambung dengan ayah dan ibu, seperti paman dari pihak ayah dan ibu, bibi dari pihak ayah dan ibu, kakek, nenek, dan anak-anak mereka semua. Rasuullah saw. bersabda: "Barangsiapa ingin menyambung silaturahim ayahnya yang ada di kuburannya, maka sambunglah tali silaturahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal."



Sumber : disini
Sumber gambar : disini

No comments:

Post a Comment