Tafsir makna "Shirathal Mustaqim"
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus (Q.S. Al-Fatihah: 6).
Arti Kata:
- Kata shiraath ditemukan dalam al-Qur'an sebanyak 45 kali semuanya berbentuk tunggal, selebihnya dirangkaikan dengan berbagai kata seperti as-sawiy, mustaqim, dan al-jahim.
- Bila shiraath dinisbatkan kepada sesuatu, maka penisbahannya adalah kepada Allah swt. seperti shiraathaka (jalan-Mu) atau shiraathi (jalan-Ku) dll. atau kepada orang-orang mukmin yang mendapat anugerah nikmat ilahi seperti dalam ayat al-fatihah ayat 7.
- Shiraath berbeda dengan sabiil yang juga sering diterjemahkan dengan "jalan." Kata sabil ada yang berbentuk jamak seperti subulus salaam (jalan-jalan kedamaian), ada pula yang tunggal, dan ini ada yang dinisbahkan kepada Allah seperti sabiilillaah atau kepada orang yang bertaqwa seperti sabiil al-muttaqiin, dan ada juga yang dinisbahkan kepada orang orang yang berdosa seperti sabiil at-thaaghuut.
- Makna ash-Shiraath hanya satu dan selalu bersifat benar dan hak, berbeda dengan sabiil yang bisa benar bisa salah, bisa merupakan jalan orang-orang yang bertaqwa, bisa juga jalan orang-orang yang durhaka.
Tafsir Ibnu Katsir
- Ibnu Jarir Ath-Thabary mengatakan: "Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa maksud ash-Shiraathal mustaqiim adalah jalan yang terang dan lurus, tidak ada kebengkokan padanya. Demikian juga yand dikenal dalam bahasa seluruh bangsa Arab. Kemudian orang Arab menggunakan kata shirath untuk makna-makna lain, diantaranya adalah untuk setiap ucapan, perbuatan atau sifat yang lurus atau bengkok. Disifatkan mustaqim karena kelurusannya dan disebut mu'awwij karena kebengkokannya. Yang dimaksud di sini adalah Islam.
- Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari an-Nawwas bin Sam'an, dari Rasulullah saw. beliau bersabda: "Allah telah membuat sebuah perumpamaan shiraathal mustaqiim (jalan yang lurus), di dua sisi shirath (jalan) terdapat dua pagar. Di pagar tersebut terdapat pintu-pintu yang terbuka. Dan di pintu-pintu itu terdapat tirai-tirai yang terurai. Di depan shirath terdapat seseorang yang berseru:'Wahai manusia, masuklah kalian semua ke dalam shirath ini dan janganlah berbelok.' Dan di atas shirath terdapat penyeru yang akan berseru, apabila ada seorang manusia yang ingin membuka pintu-pintu tersebut, penyeru di atas shirath berkat:'Celaka (hati-hatilah) kamu, janganlah engkau membukanya. Jika engkau membukanya, niscaya engkau akan terperosok masuk ke dalamnya.' Shirath itu adalah Islam. Pagar-pagar itu adalah batasan-batasan Allah. Pintu-pintu-pintu yang terbuka itu adalah perkara-perkara yang diharamkan Allah. Penyeru di depan shirath adalah kitabullah. Dan penyeru di atas shirath adalah pemberi peringatan dari Allah yang ada di dalam hati setiap muslim"
Kesimpulan:
Yang dimaksud dengan ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ dalam surah al-Fatihah ini adalah: AGAMA ISLAM ! Karena Islam-lah satu-satunya agama yang direkomendasikan oleh Allah, tempat dimana kita selalu mohon dibimbing untuk selalu berjalan di atas kebenaran yang mengantarkan pada tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana beberapa firman-Nya sebagai berikut:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَـٰمُۗ
Sesungguhnya agama [yang diridhai] di sisi Allah hanyalah Islam (Q.S. Ali-Imran: 18).
dll.
وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَٲطِى مُسۡتَقِيمً۬ا
فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن
سَبِيلِهِۦۚ ذَٲلِكُمۡ وَصَّٮٰكُم بِهِۦ لَعَلَّڪُمۡ تَتَّقُونَ
dan bahwa [yang Kami perintahkan] ini adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan [yang lain]
karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. (Q.S. Al-An'am: 153).dll.
Sumber : disini
Sumber gambar : disini
No comments:
Post a Comment