Perihal Sangkala Dan Jumlah Tiupannya
Ilustrasi Alam Mahsyar. |
Pertama, ialah tiupan al-faz’u (tiupan
yang mengejutkan), sebagaimana disebutkan dalam surat An-Naml ayat 87. Allah Ta’ala berfirman:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ (87)
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka
terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang
dikehendaki Allah.” (QS. An-Naml: 87)
Kedua, yaitu tiupan ash-sha’iq (tiupan
yang mematikan).
Ketiga adalah tiupan qiyam (bangkit).
Dua macam tiupan ini terangkum dalam firman Allah Ta’ala:
وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي
اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ
قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ (68)
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang
di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian sangkakala
itu ditiup sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya
masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68)
Sebagian ulama lagi berpendapat ada dua tiupan. Inilah
pendapat Syaikh Muhammad bin Sholih al-’Utsaimin rahimahullah.
Tiupan Sangsakala pertama berfungsi sebagai tiupan yang mengejutkan dan membuat
pingsan semua makhluk, baik yang di langit maupun di bumi, kecuali yang
dikehendaki AllahTa’ala.
Sedangkan tiupan kedua berfungsi untuk
membangkitkan semua makhluk dari kuburnya. Setelah tiupan yang kedua ini,
bangkitlah manusia dari liang kuburnya untuk menghadap Rabb semesta alam.
Mereka bangkit dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan tidak dikhitan, lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Pengertian Mahsyar
Mahsyar (Arab: محشر) dalam Islam adalah
tanah berpasir putih
yang sangat luas dan datar, dimana tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi
di akhirat Di
Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh
lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul
dan
berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di
mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan
yang satu lagi
sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan
oleh Allah adalah Muhammad saw. Hari-hari
di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (Arab:يوم المحشر, Yaumul
Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan)
dan Mansyar (disebarkan) manusia
Di Indonesia, Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang
Mahsyar, begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.
Hadits-Hadits Mengenai Hari Kebangkitan
1. Manusia dalam keadaan telanjang dan tidak dikhitan. Rasulullah saw. bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ حُفَاةً
عُرَاةً غُرْلاً
“Wahai
Manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menuju Allah Ta’ala dalam
keadaan tidak beralas kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan tidak
disunat (dikhitan)
2.Jarak matahari sangat dekat.
.تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى
تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ،
مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ
الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ
أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap
makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi
hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil.
Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sehingga
manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni
dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya.
Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang
tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut
beliau.”
3. Ada 7 Golongan yang dilindungi.
Ada juga yang dilindungi Allah di bawah naungan ‘Arsy-Nya. Diantara
mereka ada tujuh golongan yang disebutkan oleh Rasulullah saw.
:سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا
ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ
وَرَجُلٌ كَانَ قَلْبُهُ مُعَلَّقًا بِالْمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى
يَعُودَ إِلَيْهِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ فَاجْتَمَعَا عَلَى ذَلِكَ
وَتَفَرَّقَا وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ
دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ حَسَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا
تُنْفِقُ يَمِينُهُ ( رواه الترمذى)
”Tujuh
golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari tidak ada
naungan kecuali dengan naungan-Nya, Yaitu: (1)Imam (pemimpin) yang adil,
(2) seorang pemda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, (3)
seseorang yang hatinya selal berpaut kepada masjid, (4) dua orang yang
saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan
berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh
seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata:
‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah,’ (6) seseorang yang bershadaqah
lalu ia menyembunyikannya, hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang
diinfaqkan tangan kanannya, dan (7) seseorang yang berdzikir kepada
Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”Hari Kiamat Akan Terjadi Pada Hari Jum’at
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah saw.
خَيْرُ
يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ
آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ
تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
“Hari
yang terbaik di mana setiap kali matahari terbit adalah hari Jum’at.
Pada hari Jum’at diciptakannya Adam, pada hari itu ia dimasukkan ke
surga dan pada hari itu juga dikeluarkan dari surga. Dan tidaklah
terjadi hari Kiamat melainakn pada hari Jum’at".
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ
آدَمُ وَفِيْهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ
No comments:
Post a Comment