Saturday, 6 December 2014

Pengertian Yaumul Akhir Dan Hukum Mengimani Adanya Siksa Kubur

http://3.bp.blogspot.com/-rnrkJNtvQSc/UoXmNLgDiII/AAAAAAAACuY/fTfCZtrb6Dw/s1600/Wallpaper+Animasi+(2).gif 

Termasuk beriman kepada hari Akhir yaitu mengimani apa-apa yang dikabarkan (disampaikan) oleh Rasulullah saw. tentang apa-apa yang terjadi setelah kematian. Hukum beriman kepada hari Akhir adalah wajib. Allah dan Rasul-Nya sering menyebutkan tentang iman kepada Allah dan hari Akhir, hal ini menunjukkan pentingnya beriman kepada hari Akhir. Beriman kepada Allah berarti beriman kepada permulaan dan beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman kepada hari Akhir berarti ia tidak beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman kepada hari Akhir berarti tidak beriman kepada Allah.
Disebut sebagai hari Akhir karena tidak ada hari lagi setelahnya dan itulah akhir perjalanan hidup manusia.
Termasuk iman kepada hari Akhir, yaitu mengimani adanya fitnah kubur, adzab kubur, nikmat kubur, dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar, ditegakannya Mizan (timbangan), dibukakannya catatan-catatan amal, adanya hisab, al-Haudh (telaga), shirath (jembatan), syafa’at serta surga dan neraka.

Fitnah Kubur

Yaitu adanya pertanyaan yang diajukan kepada mayit oleh dua Malaikat yang bernama Munkar dan Nakir. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi saw. dalam hadits yang panjang, ringkasnya beliau saw. bersabda: “ ... Bahwa manusia di dalam kuburnya akan ditanyakan kepadanya: ‘Siapa Rabb-mu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?’ Orang-orang mukmin akan dikaruniai keteguhan dengan perkataan yang teguh di dunia dan di akhirat, sehingga ia akan menjawab: ‘Allah Rabb-ku, Islam adalah agamak, dan Muhammad saw. adalah nabiku.” Sedangkan orang-orang yang ragu akan menjawab: ‘Ha, ha, aku tidak tahu, ak mendengar orang mengatakannya, lalu aku pun mengatakannya.’ Maka dipukullah ia dengan satu batang besi, sehingga ia berteriak sekeras-kerasnya yang dapat didengar oleh setiap makhluk, kecuali manusia dan jin, dan seandainya manusia mendengarnya niscaya ia akan jatuh pingsan.”
Adapun orang-orang yang beriman akan diteguhkan untuk menjawab pertanyaan.
Allah Ta’ala berfirman:         
                        ثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ‌ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّـٰلِمِينَ‌ۚ  وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَايشاء 
Allah meneguhkan [iman] orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Q.S. Ibrahim : 27)

Adzab Dan Nikmat Kubur

Keduanya adalah benar berdasarkan  Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijma’ salafush shalih. 
Allah Ta’ala berfirman:
سَنُعَذِّبُہُم مَّرَّتَيۡنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِي                                                                                      
.... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.  (Q.S.At-Taubah: 101).
Menurut penjelasan Imam Hasan al-Basri dan Qatadah r.a., bahwa yang dimaksud dengan: “ ... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, “ yaitu adzab di dunia dan adzab kubur.
 Firman Allah Ta’ala:   
                                                                           ....  وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡأَدۡنَىٰ دُونَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡأَكۡبَرِ 
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat [di dunia] sebelum azab yang lebih besar [di akhirat];(Q.S. As-Sajdah: 21).
Menurut pendapat al-Bara’ bin ‘Azib r.a., Mujahid r.a. dan Abu ‘Ubaidah r.a., bahwa yang dimaksud dengan adzab yang dekat adalah adzab kubur.
Firman Allah Ta’ala:
                                                  ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡہَا غُدُوًّ۬ا وَعَشِيًّ۬اۖ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدۡخِلُوٓاْ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ أَشَدَّ ٱلۡعَذَابِ   
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. [Dikatakan kepada malaikat]: "Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (Q.S.Al-Mukmin: 46)
Alhafidz Ibnu Katsir mengatakan: “Ayat ini merupakan prinsip terbesar yang dijadikan dalil oleh Ahlus Sunnah tentang adanya adzab kubur.
Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah hadits Nabi saw. dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata: “Rasulullah saw. berjalan melewati salah satu kebun di kota Madinah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kubur, lalu beliau bersabda: “Keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa karena perbuatan dosa besar. Salah seorang dari keduanya tidak menjaga kebersihan dirinya dari air kencing dan yang lainnya senantiasa melakukan namimah (mengdu domba)." 

Do'a Mohon Perlindungan Dari Adzab Kubur

Rasulullah saw. menganjurkan ummatnya untuk senantiasa berdo’a memohon perlindungan kepada Allah dari adzab kubur di setiap akhir tasyahud sebelum salam ketika shalat. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari penderitaan hidup dan penderitaan kematian serta dari tipu daya Dajjal
Hal ini menunjukkan adanya azab kubur. Dan masih banyak dalil-dalil lain yang menunjukkan adanya adzab kubur. Oleh karena itu, kita diperintahkan agar berlindung dari adzab kubur.
 
 
Sumber : disini
Sumber gambar : disini

No comments:

Post a Comment