Dalil-dalil tentang pasti terjadinya Kiamat banyak sekali di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. yang shahih. Berikut akan dikutipkan beberapa diantaranya:
- Firman Allah Ta’ala:
يَـٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّڪُمۡۚ إِنَّ زَلۡزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىۡءٌ عَظِيمٌ۬ (١) يَوۡمَ تَرَوۡنَهَا تَذۡهَلُ ڪُلُّ مُرۡضِعَةٍ
عَمَّآ أَرۡضَعَتۡ وَتَضَعُ ڪُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَهَا وَتَرَى
ٱلنَّاسَ سُكَـٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَـٰرَىٰ وَلَـٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ۬
- Kemudian lihat juga ayat kelima sampai ketujuh dari Surat Al-Hajj.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمۡ فِى رَيۡبٍ۬ مِّنَ ٱلۡبَعۡثِ
فَإِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن تُرَابٍ۬ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٍ۬ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ۬
ثُمَّ مِن مُّضۡغَةٍ۬ مُّخَلَّقَةٍ۬
وَغَيۡرِ مُخَلَّقَةٍ۬ لِّنُبَيِّنَ لَكُمۡۚ
وَنُقِرُّ فِى ٱلۡأَرۡحَامِ مَا نَشَآءُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى ثُمَّ
نُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلاً۬ ثُمَّ لِتَبۡلُغُوٓاْ أَشُدَّڪُمۡۖ
وَمِنڪُم مَّن
يُتَوَفَّىٰ وَمِنڪُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرۡذَلِ ٱلۡعُمُرِ لِڪَيۡلَا يَعۡلَمَ
مِنۢ بَعۡدِ عِلۡمٍ۬ شَيۡـًٔ۬اۚ وَتَرَى ٱلۡأَرۡضَ هَامِدَةً۬
فَإِذَآ
أَنزَلۡنَا عَلَيۡهَا ٱلۡمَآءَ ٱهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡ وَأَنۢبَتَتۡ مِن ڪُلِّ
زَوۡجِۭ بَهِيجٍ۬ (٥) ذَٲلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّهُ ۥ يُحۡىِ
ٱلۡمَوۡتَىٰ وَأَنَّهُ ۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٦) وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ۬ لَّا رَيۡبَ فِيہَا وَأَنَّ
ٱللَّهَ يَبۡعَثُ مَن فِى ٱلۡقُبُورِ (٧) Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
[dari kubur], maka [ketahuilah] sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian [dengan berangsur-angsur] kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan [ada pula] di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila
telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (5) Yang demikian
itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq [1] dan sesungguhnya Dialah
yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala suatu, (6) dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak
ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam
kubur. (7)
- Ibnu Katsir berkata tentang Kiamat, “Gunung-gunung pun berjalan laksana awan, maka jadilah ia laksana fatamorgana. Bumi berguncang dengan dahsyat bagaikan perahu di tengah lautan yang sedang dipermainkan ombak. Ia mengguncang penghuninya bagaiakan lampu yang tergantung ditiup angin. Ketahuilah inilah yang dimaksud dalam firman Allah: يَوۡمَ تَرۡجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ (٦) تَتۡبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ (٧) قُلُوبٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ وَاجِفَةٌ (٨) [Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan] pada hari ketika tiupan pertama menggoncangkan alam, (6) tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. (7) Hati manusia pada waktu itu sangat takut, (8) (Q.S. An-Naazi’aat: 6-8)
- Bumi mengguncang penghuninya, wanita-wanita yang menyusui meninggalkan anaknya, wanita hamil melahirkan kandungannya, anak-anak pun beruban karenanya. Manusia berlarian karena terkejut, lalu mereka dihadang oleh Malaikat dan dipukul di muka-muka mereka hingga mereka kembali. Kemudian mereka berbalik dan saling panggil-memanggi di saat mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba bumi terbelah dari satu tempat ke tempat yang lain, lalu mereka melihat hal-hal luar biasa yang tidak pernah mereka lihat sebelum kejadian tersebut. Hal itu membuat mereka sedemikian takut, tidak ada yang mengetahui betapa hebatnya ketakutan itu selain Allah. Mereka melihat ke langit ternyata langit bagaikan logam yang mencair, tiba-tiba langit terbelah dan bintang-bintang berhamburan, matahari dan bulan tidak bercahaya. Nabi saw. bersabda: “ Orang-orang yang telah mati tidak mengetahui kejadian-kejadian tersebut sedikitpun.
- Kemudian Allah mengganti bumi dan langit dengan bumi dan langit yang lain. Allah Ta’ala berfirman: يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱلسَّمَـٰوَٲتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٲحِدِ ٱلۡقَهَّارِ [Yaitu] pada hari [ketika] bumi diganti dengan bumi yang lain dan [demikian pula] langit, dan mereka semuanya [di padang Mahsyar] berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (48) Q.S. Ibrahim: 48)
- Allah Ta’ala berfirman : وَمَا قَدَرُواْ ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦ وَٱلۡأَرۡضُ جَمِيعً۬ا قَبۡضَتُهُ ۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ وَٱلسَّمَـٰوَٲتُ مَطۡوِيَّـٰتُۢ بِيَمِينِهِۦۚ سُبۡحَـٰنَهُ ۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. Az-Zumar: 67)
- Rasulullah saw. bersabda: "Allah Ta'ala menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Dia berfirman: 'Aku adalah Raja (yang sesungguhnya), manakah raja-raja di bumi ?" . Hari Kiamat itu pasti terjadi dan tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui tentang akhir umur dunia ini karena itu merupakan rahasia Allah yang tidak akan diberitahukan kepada siapapun dari makhluk-Nya dan tidak ada suatu dalil shahih pun yang menjelaskan tentang hal itu.
Tiupan Sangkala
- Allah menciptakan kejadian-kejadian ketika Kiamat datang menjelang, salah satunya yaitu Allah menyuruh Malaikat Izrafil meniup sangkala, sebagaimana firmanNya:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَن فِى
ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُۖ
ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخۡرَىٰ فَإِذَا هُمۡ
قِيَامٌ۬ يَنظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit
dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala
itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya
masing-masing]. (Q.S.Az-Zumar: 68)- Tiupan sangkala pertama berfungsi sebagai tiupan yang mengejutkan dan membuat semua makhluk ketakutan, pingsan, mati serta kehancuran alam raya, kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian ruh-ruh ketika itu akan dikembalikan kepada jasadnya masing-masing. Tiupan sangkala kedua berfungsi untuk membangkitkan semua makhluk dari kuburnya, maka bangkitlah manusia dari liang kuburnya untuk menghadap Allah, Rabb semesta alam.
- Allah berfirman: (Q.S. Yasin: 51), (Q.S. Al-Muthaffifiin: 6), (Q.S. Ar-Ruum: 2), (Q.S. Yasin 78 – 79). Untuk mengetahui bunyi ayat dan artinya, klik Al-Qur'an Online.
- Di dalam Tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa Imam Bukhari meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa makhluk pertama yang mengangkat kepala menyambut seruan peniupan kedua itu adalah Nabi Muhammad saw., tetapi – lanjut riwayat itu – ketika beliau mengangkat kepala, beliau menemukan Nabi Musa a.s. sedang berdiri berpegangan pada kaki singgasana Allah. Rasulullah saw. berkomentar: “Saya tidak tahu apakah saya lebih dahulu bangkit ataukah dia.” Ada juga sekian riwayat yang menjelsakan tentang sangkala yang digunakan itu, demikian juga riwayat yang menguraikan keadaan Israfil yang telah meletakkan sangkala di mulutnya menjunggu perintah atau melukiskan bagaimana kedua matanya bagaikan dua bintang yang menyala.
Sumber : disini
Sumber gambar : disini
No comments:
Post a Comment