1. Bersegera memohon ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta maaf kepada sesama manusia (Tidak gengsi)
2. Mau berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit (Tidak pelit)
3. Bisa menahan amarah (Tidak ngambekan/emosian)
4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain (Tidak pendendam)
5. Senantiasa melakukan kebaikan atau berbuat baik (Tidak jahat)
Kelima ciri di atas diambil dari surat Al-Qur’an – Ali ‘Imran (3) : 133 – 135 sebagai berikut:
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.
Dan juga orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”
~ Al-Qur’an – Ali ‘Imran (3) : 133 – 135 ~
6. Selalu menepati
janji – “Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang
dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaqwa” ~ Ali Imran (3) : 76 ~
7. Bersabar dalam
menerima cobaan – “ …. Orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang yang bertaqwa” ~ Al Baqarah (2) : 177
~.
Surah dan ayat
Al-Qur’an tersebut di atas (Al Baqarah : 177) secara keseluruhan
merupakan ‘Pokok Pokok Kebajikan’ dan merupakan kriteria terinci
mengenai orang yang bertaqwa. (Silahkan baca)
8. Tidak sombong dan
tidak berbuat kerusakan di muka bumi – “Negeri akhirat itu, kamijadikan
untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang
bertaqwa” ~ Al Qashash (28) : 83 ~
9. Selalu ingat kepada
Allah (dzikrullah) dengan menggunakan akal – “Hai orang-orang yang
beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya” ~ Al Ahzab (33) : 41
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” ~
Ali Imran (3) : 190 – 191 ~
Berzikir (mengingat
Allah) itu itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
shalat wajib dan sunnah, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, mendengarkan
siaran-siaran tausiah, menghadiri majelis taklim, pengajian, membaca
Al-Qur’an dan sebagainya.
10. Selalu berhati-hati
dalam setiap tindakan karena takut terhadap azab Allah – “Dan
sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan
penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa, (yaitu)
orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak
melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” ~ Al An biyaa’ (21) : 48 – 49 ~Sumber : disini
No comments:
Post a Comment